Danau Toba adalah sebuah keajaiban alam yang sangat menakjubkan. Danau ini diperkirakan terbentuk dari letusan dahsyat sebuah gunung api, Gunung Toba, yang terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu. Dengan luas lebih dari 1.145 kilometer persegi dan kedalaman 450 meter, Danau Toba sebenarnya lebih mirip lautan daripada danau. Di tengah danau vulkanik terbesar di dunia ini juga terdapat sebuah pulau yang berukuran cukup besar, yaitu Pulau Samosir.

Danau Toba menjadi tempat yang sempurna untuk bersantai, karena udaranya sangat sejuk dan suasananya pun amat tenang. Tentu saja, sebab letak Danau Toba berada di 900 meter di atas permukaan laut. 

Jika Sobat berencana untuk ke Danau Toba menggunakan transportasi udara, terdapat dua jalur yang bisa dipilih. Pilihan pertama, dari Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sobat Pesona bisa naik pesawat menuju Bandara Internasional Sisingamangaraja XII yang terletak di Siborongborong, Tapanuli Utara. Kemudian, dari bandara ini, Sobat Pesona bisa meneruskan perjalanan ke Danau Toba menggunakan jalur darat. 

Pilihan kedua, Sobat Pesona bisa langsung memilih penerbangan ke Bandara Internasional Sisingamangaraja XII dari Jakarta atau dari beberapa kota besar lainnya.

Nah, jika Sobat Pesona menggunakan jalur darat dari Medan, Sobat Pesona bisa menggunakan bus jurusan Medan-Parapat yang bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 4 jam. Namun, bila ingin melakukan perjalanan yang lebih pribadi dan santai, tersedia pula agen-agen perjalanan di kota Medan yang bisa membantu Sobat Pesona untuk mengatur penyewaan mobil dan supir ke Danau Toba. 

Sobat Pesona juga bisa melanjutkan perjalanan dari Danau Toba ke Pulau Samosir. Pilihannya adalah naik kapal feri yang dijadwalkan berangkat setiap satu jam sekali di Pelabuhan Ajibata menuju Pelabuhan Tomok. Atau, Sobat Pesona juga bisa berangkat dari Pelabuhan Muara ke Pelabuhan Sipinggan yang jadwal keberangkatan kapalnya hanya dua kali sehari, yaitu jam 06.30 WIB dan 15.00 WIB.

Ada banyak sekali aktivitas yang bisa kamu lakukan selama berada di Danau Toba. Sobat Pesona bisa menyewa sepeda motor untuk mengitari kawasan Pulau Samosir. Jangan lupa untuk mampir ke puncaknya ya, sebab pemandangan yang disuguhkan kian indah saat dilihat dari ketinggian. Sedangkan, jika Sobat Pesona mampir ke Desa Tuktuk, cara terbaik untuk menikmati pulau ini adalah dengan berjalan kaki dan menyusuri jalan-jalan utama desa yang sejuk dan asri.

Sumber : Pesona Indonesia

Pantai Pink Lombok terletak di desa Sekaroh, kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, dan dikenal juga sebagai Pink Beach Lombok. Ini adalah salah satu dari tujuh pantai di seluruh dunia yang memiliki pasir berwarna pink, serta salah satu dari dua pantai di Indonesia yang memiliki ciri khas tersebut.

Warna pink pada pasirnya berasal dari percampuran pasir putih dengan serpihan karang merah muda. Paparan sinar matahari dan sentuhan air laut membuat warna pink pantai ini semakin mencolok.

Bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi Pantai Pink, ada beberapa cara untuk mencapainya. Salah satunya adalah melalui jalur darat, dengan mengikuti rute dari kota Mataram ke Pantai Tanjung Ringgit karena kedekatannya. Petunjuk menuju Pantai Pink akan muncul sekitar 1 kilometer sebelum Anda tiba di Pantai Tanjung Ringgit atau sebelum mencapai pintu masuknya.

Selain melalui jalur darat, akses lain untuk mencapai pantai ini adalah melalui jalur laut. Para wisatawan dapat berlayar ke Tanjung Luar dari pelabuhan kecil menggunakan perahu. Perjalanan melalui jalur laut ini memakan waktu sekitar 1 jam dan akan berhenti di beberapa lokasi menarik yang sekarang menjadi tujuan wisata populer di Pantai Pink, seperti Pulau Pasir, Pantai Pink 2, Gili Petelu, Pantai Pink 1, dan Pantai Semangkok.

Pantai ini menawarkan air laut yang jernih dan pasir merah muda yang lembut, menciptakan suasana yang sempurna untuk berenang dan bersantai di bawah matahari tropis. Airnya relatif tenang, sehingga aman bagi pengunjung dari segala usia untuk bermain air. Namun, jangan lupa untuk selalu mematuhi aturan keselamatan laut dan membawa perlengkapan berjemur, seperti handuk, tabir surya, dan topi, untuk melindungi diri dari sinar matahari yang terik.

Pantai Pink juga merupakan surga bagi pecinta snorkeling. Anda akan terpesona oleh keindahan dunia bawah laut yang dipenuhi dengan terumbu karang yang memukau dan beragam jenis ikan warna-warni. Untuk menikmati aktivitas snorkeling ini, Anda dapat menyewa peralatan snorkeling di sekitar pantai atau membawa peralatan sendiri. Di bawah permukaan air, Anda akan menyaksikan kehidupan laut yang kaya dan eksotis. Pastikan untuk membawa kamera bawah air untuk mengabadikan pengalaman snorkeling yang luar biasa ini.

Anda dapat mengambil petualangan ekstra dengan menyewa perahu lokal untuk menjelajahi pulau-pulau kecil yang mengelilingi Pantai Pink. Pulau Pasir, Pulau Rengit, dan Pulau Gede adalah beberapa pilihan yang dapat Anda pertimbangkan. Setiap pulau memiliki keunikan dan pesona tersendiri. Di sini, Anda dapat menikmati pantai yang lebih sepi, mengeksplorasi hutan tropis, dan merasakan ketenangan yang hanya bisa Anda temukan di pulau-pulau ini.

Bagi para penggemar memancing, Pantai Pink Lombok adalah tempat yang sempurna untuk menguji peruntungan Anda dalam menangkap ikan lezat. Anda dapat menyewa peralatan memancing lokal yang tersedia atau membawa peralatan Anda sendiri. Air di sekitar pantai ini kaya akan ikan, sehingga Anda memiliki peluang besar untuk mendapatkan hasil tangkapan yang memuaskan. Jangan lupa untuk membawa peralatan memancing yang lengkap dan mematuhi peraturan memancing yang berlaku di area tersebut.

Sumber : Pemprov Jambi

Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan candi ini dibangun dan atas perintah siapa, namun kuat dugaan bahwa Candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti berangka tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan. Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri atas halaman luar dan tiga pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah) dan Njeron (pelataran dalam). Halaman luar merupakan areal terbuka yang mengelilingi pelataran luar.